Mengenai Saya

Foto saya
Lumajang, Jawa Timur, Indonesia

Senin, 22 Desember 2008

Profil Juara II Lomba Posyandu Gerbangmas Kabupaten Lumajang

Poyandu adalah UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) terpenting dalam penyelenggaraan desa siaga. Lebih-lebih di Kabupaten Lumajang, karena posyandu menjadi basis Gerbangmas (Gerakan Membangun Masyarakat Sehat). Posyandu gerbangmas adalah posyandu plus yang menjadi wahana pemberdayaan masyarakat dengan bidang kegiatan tidak melulu kesehatan tetapi juga KB, kewanitaan, lingkungan hidup, sosial, ekonomi, keagamaan dan lain-lain. Karena itu posyandu tidak hanya menjadi binaan puskesmas, tetapi juga semua sektor terkait di bawah koordinasi camat.



Pada Bulan Desember ini telah diselenggarakan Lomba Posyandu Gerbangmas Tahun 2008 tingkat kabupaten dalam rangka hari jadi Lumajang yang ke-753. Salah satu unggulan Kecamatan Senduro, yaitu Posyandu Harapan Maju Dusun Krajan Desa Kandangan keluar sebagai juara II. Sebagaimana posyandu gerbangmas lainnya, di sini kegiatannya meliputi 21 indikator kegiatan yang sasarannya adalah Manusianya, Usahanya, dan Lingkungannya dan disingkat MUL. Wilayah posyandu yang didukung sembilan kader aktif ini meliputi seluruh Dusun Krajan dengan jumlah keluarga sebanyak 308 KK, 198 pasangan usia subur, 65 balita.

Kegiatan posyandu yang meliputi 5 meja dilaksanakan rutin setiap bulan satu kali. Lima program pokok bidang kesehatan juga dilaksanakan rutin, yaitu: KIA, gizi, imunisasi, KB, dan penanggulangan diare. Penyuluhan perorangan dilaksanakan di meja 4, sedangkan penyuluhan kelompok biasanya diberikan usai penimbangan bersamaan dengan pemberian makanan tambahan bagi balita. Di sini sudah tidak ada lagi persalinan dukun, semua persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan lainnya. Partisipasi masyarakatnya sangat baik. Ini ditunjukkan oleh tingginya tingkat kehadiran balita ke posyandu atau berkisar 90 – 95%.

Pengembangan manusia lainnya adalah kegiatan BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja) dan BKL (Bina Keluarga Lansia) di bawah pembinaan PLKB. Juga ada pembinaan kerohanian oleh KUA, Kesra Desa dan tokoh agama setempat. Dalam bidang pendidikan diadakan PAUD untuk anak di bawah 4 tahun dengan tiga hari masuk tiap minggunya. Para kader juga ikut memantau pelaksanaan wajib belajar dan keaksaraan fungsional di wilayah kerjanya.

Dalam bidang pengembangan usaha, posyandu ini menyenggarakan kegiatan simpan pinjam dengan dana awal 3 juta rupiah. Tidak besar memang, tetapi cukup membantu bagi mereka yang butuh dana untuk usaha kecil-kecilan, antara lain: jualan bensin, penjual rujak, penjual bakso dan juga berupa kredit barang.

Bidang lingkungan ditandai dengan kerja bakti tiap hari Jumat. Warga laki-laki kerja bakti di sekitar jalan desa menjaga kebersihan jalan dan selokan serta merawat paraling (pagar ramah linkungan). Warga perempuan kerja bakti untuk PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan 3 M-Plus di dalam dan luar rumah. Salah satu program unggulannya adalah Pasantik (pasukan anti jentik) dan PSN yang berbasis masyarakat dan bersifa bottom up. Kegiatan ini diawali dengan pemicuan masyarakat oleh kader dan fasilitator dari puskesmas dengan metode ala CLTS. Pasantik bukan kader, melainkan masyarakat biasa yang telah terpicu oleh fasilitator. Ada penandaan rumah, tanda merah diberikan pada rumah yang ada jentiknya. Tanda ini dipasang untuk mempermalukan keluarga yang ada jentiknya sebagai sanksi sosial. Bilal 2 kali merah berturut-turut akan ditegur oleh kepala dusun dan bila setelah itu masih tetap merah akan dijadikan tempat kerja bakti 3M bersama-sama warga sekitarnya. Sanksi tersebut sudah menjadi kesepakatan warga yang diputuskan pada saat pemicuan.

Kepemilikan jamban di wilayah posyandu yang berstrata mandiri ini mencapai 90%. Meski begitu akses penggunaan jambannya mencapai 100%. Itu karena 10%-nya menumpang atau memakai jamban bersama. Kondisi tersebut adalah hasil kegiatan CLTS yang difasilitasi oleh gerbangmas bekerja sama dengan fasilitator CLTS kecamatan dan desa pada Pebruari 2008 lalu. Dan di sinilah pada 8 Juli lalu diadakan deklarasi penggunaan jamban 100% se kecamatan Senduro. Dan Senduro menjadi kecamatan ketiga di Indonesia Kecamatan Lembak Sulawesi Selatan dan Gucialit kabupaten Lumajang Jawa Timur yang berhasil ODF (open defecation free) dengan metode CLTS tanpa subsidi.





Related post: Desa Siaga Gerbangmas Desa Purworejo Terima Tamu Studi Banding ...

1 komentar:

  1. salut buat anda, kita rupanya sehati memilih remote area sebagai sajadah ibadah kita...blog saya : www.wahyudikuncoro.blogspot.com

    BalasHapus

Klik di bawah ini untuk melihat daftar semua tulisan saya